Info Sekolah
Kamis, 30 Okt 2025
  • Strength and Honour
  • Strength and Honour
28 Oktober 2025

Dari Kelas menuju Pasar Global: Langkah Pendidikan dalam Upaya Memajukan Ekspor Indonesia

Sel, 28 Oktober 2025 Dibaca 31x News

Novita Rose Diana

Sudah masyhur di dunia, bahwa Indonesia merupakan negara yang begitu kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara melalui sektor ekspor impor. Namun kemasyhuran dan kekayaan itu, belum serta merta membangkitkan gairah ekonomi negara, disebabkan oleh beberapa faktor internal seperti kualitas serta tingkat kesadaran masyarakat akan keberadaan potensi tersebut. Di sisi lain, dalam menghadapi tantangan global terutama dalam hal ekonomi, Indonesia sebagai negara berkembang tentu harus bergerak cepat untuk mengejar ekonomi dunia yang terus melaju. Menanggapi hal ini, ada beberapa langkah yang dapat ditawarkan pada ranah paling mendasar yaitu bidang pendidikan.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar dan penting dalam membentuk pola pikir manusia. Salah satunya adalah bagaimana melihat potensi kekayaan alam ini sebagai komoditas yang bernilai jual tinggi dan dapat menunjang serta meningkatkan ekonomi masyarakat dan negara. Guru, dalam hal ini berperan sebagai pembimbing serta motivator yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan serta membuka cakrawala berpikir murid-muridnya.

Di tingkat Sekolah Dasar, guru bertugas menanamkan kesadaran tentang potensi kekayaan alam yang melimpah di Indonesia. Melalui penerapan kurikulum Pembelajaran Mendalam, materi ini bisa dibuat lebih bermakna dengan mengobservasi langsung potensi SDA yang banyak tersedia di daerah setempat. Murid juga dijelaskan tentang pentingnya melestarikan sekaligus hal apa saja yang dapat merusak kekayaan alam. Tujuannya, agar terbentuk kesadaran dan perhatian akan pentingnya menjaga kekayaan alam sejak dini, termasuk langkah-langkah yang dapat mereka lakukan untuk menanggulangi kerusakan alam, seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik.

Selanjutnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Atas, salah satu hal yang dijadikan prioritas pendidikan adalah memberikan pemahaman kepada murid bahwa SDA yang melimpah ini dapat diolah atau dijadikan bahan baku produk agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Bukan hanya menjualnya dalam wujud bahan mentah saja, namun murid juga perlu dibekali dengan pengetahuan dasar dan lanjutan tentang proses pengolahan bahan baku yang nantinya juga perlu terus dikembangkan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, sekolah dapat menjalin kerja sama dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di daerah sekitar tempat tinggal, terutama yang bergerak dalam bidang Ekonomi Kreatif. Produk yang dihasilkan ini, diharapkan tidak hanya laku di pasaran dalam negri, namun juga bisa masuk pasar internasional. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam penjualan produk ekspor adalah riset tentang kebutuhan calon konsumen. Pemasaran produk pangan misalnya, di beberapa negara tertentu, produk organik lebih disukai, sementara di beberapa wilayah lain, bisa jadi produk olahan lebih sering dikonsumsi. Dengan usaha yang lebih keras dan juga cerdas, tentu akan meningkatkan laju penjualan produk, terlebih di pasar internasional.

Pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi, teori serta praktik yang diberikan tentu bisa lebih variatif, disesuaikan dengan disiplin keilmuan yang dipelajari murid/mahasiswa. Selain materi yang telah disebutkan di atas, selanjutnya yang perlu diketahui murid adalah tentang teknik penjualan dalam sistem ekspor. Informasi mengenai peluang ekspor, konsultasi, serta pendampingan usaha dapat diakses melalui aplikasi InaExport, suatu platform Bussiness to Bussiness (B2B) resmi yang dikelola oleh Kementerian Perdagangan RI untuk menghubungkan produsen di Indonesia dengan pembeli di lingkup jangkauan yang luas atau global melalui situs web dan aplikasi.

Selain praktik dan pemaparan mengenai potensi SDA serta pengetahuan tentang sistem ekspor impor, hal yang tidak kalah penting dan menarik adalah membangun dan membentuk pola pikir murid mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan. Sebagaimana kurikulum di negara maju seperti di China, Australia, juga Singapura yang telah memasukkan materi literasi keuangan pada jejang Sekolah Dasar, Indonesia sebagai negara berkembang, sudah selayaknya mengikuti langkah konkret dan visioner semacam ini agar terbentuk kesadaran tentang pentingnya pengelolaan keuangan sejak dini demi mendukung pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini penting, mengingat tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih tinggi, yang dapat mengindikasikan bahwa kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan masih cenderung rendah. Masalah ini tentu tidak dapat dilepaskan dari praktik kegiatan ekonomi yang masih belum maju dan berkembang.

Sekali lagi, peran pendidikan sangat dibutuhkan, bahkan bisa jadi paling dibutuhkan. Mulai dari mengenalkan murid akan pentingnya menabung, investasi, sampai perencanaan keuangan jangka panjang. Tentu paparan yang disajikan harus disesuaikan dengan kemampuan penalaran murid perjenjang.

Murid yang dikenalkan akan pentingnya menabung sejak dini, akan memiliki mindset yang lebih matang mengenai keuangan. Kemudian konsep menabung ini pelan-pelan dialihkan pada konsep investasi jangka panjang agar murid dapat melihat pengelolaan keuangan dengan perspektif yang lebih luas namun terukur dan terstruktur. Diharapkan dengan pemahaman semacam ini, murid lebih paham akan arah dan tujuan mereka ketika terjun dalam masyarakat. Pandangan luas mengenai keuangan ini juga diharapkan mampu mendorong semangat murid untuk berwirausaha atau membangun UMKM yang berdaya saing global serta mendukung kesejahteraan diri, masyararakat, dan negara dalam rangka mengejar laju ekonomi dunia. Semua hal ini tentu membutuhkan sinergi dari banyak pihak, mulai dari sekolah, keluarga, masyarakat, sampai pemerintah. Ketiadaan dukungan dari salah satu elemen di atas tentu akan sangat memberatkan pihak lainnya, karena satu sama lain saling berkaitan. Sudah selayaknya kesadaran masyarakat terbangun melalui pendidikan serta aksi-aksi sosial. Aksi sosial dapat diinisiasi oleh warga dengan dukungan dari pemerintah setempat. Di sini, peran pemerintah sebagai penyelenggara negara juga sangat diperlukan. Sudah semestinya pemerintah mendorong semangat warga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan mempermudah sistem, prosedur, serta akses dan membuka kesempatan seluas-luasnya terhadap kegiatan ekspor sehingga meningkatkan motivasi masyarakat.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar